Salam Sahabat ....

Pemirsa yang budiman, artikel ditulis atas pembuktian pribadi kami dan kesaksian teman-teman pengguna produk kami.
Bagi para pemilik blog silahkan juga beri komentar atas artikel yang anda baca secara ikhlas dan mengandung kata-kata atau isi seputar artikel. Dengan memberi komentar maka secara otomatis anda menabung 1 back link dari saya dan akan dicatat oleh paman google untuk meningkatkan page rank blog anda (asalkan bukan spam). Jadi usahakan beri komentar ya, karena itu tanda pertukaran link sesama blogger....

20090926

Nikmat Sehat Nikmat Tak Terkira

Seringkali kita baru menyadari suatu nikmat bila nikmat itu di ambil atau hilang dari siklus hidup kita. Contohnya ketika sakit, baru kita ingat waktu sehat,
Nikmat sehat sungguh nikmat yang sangat luar biasa yang Tuhan berikan kepada manusia. Dengan kesehatan manusia bisa berekspresi dan menjalankan segala keinginannya. Tidur nyenyak makan pun enak, cari uang menuju kesehatan finansial pun jadi lebih nikmat, kalau sudah begitu pastinya akan semangat pula untuk bekerja dan berusaha mencapai apa yang diinginkannya.Namun sayangnya, manusia kadang lupa akan nikmat yang terkira ini ketika dia masih sehat, setelah ia sakit barulah ia merasakan betapa kesehatan itu mahal harganya. Manusia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan nikmat sehat itu kembali dengan berbagai cara semampu mereka.
Manusia, terkadang menjadi lupa akan nikmat yang Allah berikan kepadanya lantaran terlalu mencintai harta dan dunia. Setiap kita pastinya diberikan karunia nikmat dari Allah yang kita sendiri tidak mampu menghitungnya.
Semua yang kita alami adalah nikmat dan karunia Allah yang tidak terkira. Namun, nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita ini terkadang diabaikan. Kita merasa kurang dan terus kurang.
*** “Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl:18).
Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita. Nikmat iman, nikmat sehat, nikmat penghidupan (harta, ilmu, anak, waktu luang, ketentraman, dan lain-lain) serta nikmat-nikmat lain yang tak terkira. Namun dengan sekian banyak nikmat yang Allah berikan seringkali kita lupa dan menjadikan kita makhluk yang sedikit sekali bersyukur, bahkan tidak bersyukur, Na’udzubillahi min dzalik…

Dibalik nikmat sehat dari Allah yang luar biasa, manusia yang sehat kadang justru takabbur dengan kesehatannya dengan membiarkan dirinya dengan perilaku yang membahayakan bagi kesehatan, seperti meminum minuman keras, obat-obatan terlarang dan yang lebih umum lagi adalah merokok. Apakah mereka tak berfikir jangka panjang bahwa apa yang ia perbuat itu sama saja dengan tidak mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan. Mereka yang merokok bilang, "Mau ngerokok atau nggak kita bakalan mati juga", sungguh disayangkan jika kata-kata ini diucapkan oleh seorang yang beriman. Tidakkah ia berpikir bahwa setiap nikmat yang Allah karuniakan pada manusia harus selalu kita syukuri? Karena barang siapa yang bersyukur maka Tuhan akan senantiasa menambah nikmat itu. Maka jagalah kesehatan Anda sebagai bentuk rasa syukur pada Tuhan.
Dibalik usaha mensyukuri nikmat sehat yang diberikan oleh Allah ternyata ada juga faktor-faktor lingkungan sekitar yang sangat berpengaruh bagi kesehatan, tanpa disadari manusia ternyata faktor ini menjadi pengganggu bagi kondisi sehat tubuh manusia. Lihat saya bagaimana kualitas air untuk mencuci, memasak, diminum di wilayah kita masing-masing. Contoh lain banyaknya zat-zat kimia yang dijual bebas sebagai campuran makanan, minuman dan lain-lain. Lihatlah lagi pencemaran radioaktif yang menyerang udara kita lebih dikenal dengan polusi udara. Jangan lupa juga bagaimana teknologi dapat mempengaruhi ketahanana dan kesehatan tubuh kita, seperti radiasi handpone, televisi, peralatan elektronik yang lain. Dampak dari radiasi tidak bisa dirasakan seketika tetapi perlahan-lahan hingga beberapa tahun kemudian. Luar biasa dahsyat, banyak faktor yang mempengaruhi daya tahan kesehatan tubuh kita.

No comments:

Post a Comment