Salam Sahabat ....

Pemirsa yang budiman, artikel ditulis atas pembuktian pribadi kami dan kesaksian teman-teman pengguna produk kami.
Bagi para pemilik blog silahkan juga beri komentar atas artikel yang anda baca secara ikhlas dan mengandung kata-kata atau isi seputar artikel. Dengan memberi komentar maka secara otomatis anda menabung 1 back link dari saya dan akan dicatat oleh paman google untuk meningkatkan page rank blog anda (asalkan bukan spam). Jadi usahakan beri komentar ya, karena itu tanda pertukaran link sesama blogger....

20091003

Makanan, Bisa Menjadi Sumber Oksidator Berbahaya bagi Kesehatan Manusia

Umumnya orang tidak ‘menyadari’ makanan apa yang dimakan dan disimpan di dalam tubuhya. Bila kita tanya mereka, umumnya semua tidak perduli. Ingatlah, hidup kita hanya satu kali. Hidup itu sangat berharga dari waktu ke waktu, kesadaran kita walau sekecil apapun untuk memilih makanan sehat adalah bermanfaat untuk menjalani kehidupan secara sehat, dan hal itu belumlah terlambat hingga hari ini.Ada istilah usia hidup kita tergantung apa yang kita makan. Apakah Anda mengetahui kandungan apa saja yang terdapat dalam makanan yang Anda makan?.
Merenunglah sejenak, apa yang dimaksud dengan bahan makanan itu? Makanan bukanlah sesuatu yang dapat mematikan atau membunuh manusia yang memakannya.
Apakah Anda pernah membaca bahan-bahan kandungannya, bila belum, sebaiknya mulai membacanya sekarang. “Makanan” adalah berisi enzim hidup dan makanan sehat tidak dicampur zat-zat beracun. Seharusnya sayur dan buah-buah tidak disemprot dengan zat-zat kimia. Itu adalah racun, bukan makanan. Zat kimia yang Anda masukan ke dalam tubuh anda sekecil apapun kadarnya tetap racun dan merusak. Ada boleh buktikan, lebih dari 80% sayur-sayuran dan buah-buahan di Indonesia disemprot dengan bahan kimia beracun (pestisida kimia). Tanpa sadar, makanan yang kita lahapi setiap hari adalah sumber oksidator dari segala toksin/racun kimiawi.
Daging dan telur juga menjadi sumber oksidator, lihatlah makanan ternak dan unggas diberi campuran bahan kimia buatan. Daging dan telur diolah menjadi makanan hasil olahan tentunya juga tercemari bahan kimia buatan. Dengan sadar, setiap hari kita makan daging dan telur yang merupakan sumber oksidator dari segala toksin kimiawi.
Disamping daging dan telur, dengan sadar pula kita memasukkan banyak oksidator dari toksin/racun kimiawi melalui makanan di dalam tubuh dengan berbagai penyedap rasa, pengawet dan pewarna makanan.
Apakah makanan yang Anda santap mengandung MSG? Monosodium Glutamate atau bagaimana dengan Aspertame? (Nutrasweet). Apakah Anda meminum "Diet" drinks?. Bagaimana dengan propyl alcohols?. Apakah badan Anda memproduksi Propyls atau Benzene?. Apakah Anda meminum "Soft Drinks"?. Jenis minuman itu semuanya mengandung Benzene, dan bagaimana dengan daging yang Anda makan?, juga Susu. Apakah Anda membelinya dari Swalayan. Maka itu mengandung “hormon dan zat pengawet“ yang disuntikkan kepada ternak. Bagaimanakah dengan makanan ternak itu sendiri?, bila digunakan pestisida, maka Anda memakan daging tercemar.
Pelajaran Utama adalah Anda harus menghindarkan diri dari memakan makanan yang mematikan ini, karena jenis makanan-makanan itu sebenarnya bukan makanan yang sebenarnya.
Ajakan. Kita semua tidak akan hidup sehat dan panjang umur jikalau tidak selalu sadar memakan makanan beracun tersebut. Anda tentunya dapat mengatakan atau mengetahui apa yang dimaksud dengan "Quadruple Coronary Bypass Surgery". Apakan Anda ingin mati secara perlahan, kematian yang menakutkan dengan sejumlah masalah yang tak terhitung jumlahnya serta kesakitan. Salam sehat….

20091002

Tanpa Sadar Air Kita Menjadi Sumber Oksidator

Air merupakan kebutuhan tubuh yang paling besar, namun kini banyak yang tercemar dan memiliki kandungan toksin yang merupakan Oksidator berbahaya.
Para ahli telah menemukan 2221 jenis oksidator organik pada air dan 109 jenis diantaranya diidentifikasi sebagai penyebab utama penyakit kanker dan jantung.
Asal muasal sumber pencemaran air adalah dari limbah industri, limbah rumah tangga (permukiman) dan limbah pertanian. Limbah-limbah rumah tangga, seperti air kotor hasil aktivitas rumah tangga yang masuk ke selokan (comberan) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air. Limbah-limbah industri seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan memiliki efek termal, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Pertanian kita yang menggunakan zat-zat kimia selama lebih dari 30 tahun secara tidak langsung menyebabkan air dan air tanah serta tanah itu sendiri tercemar sisa-sisa zat kimia seperti pupuk dan pestisida.
Sebuah siklus lain dapat dilihat yang berakibat pencemaran air yaitu akibat aktivitas manusia memunculkan pencemaran udara, karena udara tercemar menimbulkan hujan asam yang berlebih. Lalu air hujan masuk ke tanah, air tanah di konsumsi manusia, hujan asam juga menyebabkan terjadinya kerusakan hutan.
Pencemaran air berdampak luas, meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai, danau dan sebagainya.


Tanpa disadari kita telah banyak memasukkan oksidator berbahaya setiap hari melalui air minum.